KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
Assalamualaikum warahmatullai wabarakatuh
Perkenalkan saya Utari Vitriawati, S.Pd., Gr. dari SMP Islam Terpadu Iqro Nogosari, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Boyolali tahun 2024. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi informasi tentang pengambilan Keputusan berbasis nilai-nilai Kebajikan sebagai seorang pemimpin.
Sebelum saya menjelaskan rangkuman materi pengambilan Keputusan berdasarkan nilai-nilai Kebajikan sebagai pemimpin, berikut terdapat kutipan dari Bob Talbert :
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah terbaik” (Bob Talbert)
Kutipan tersebut menggarisbawahi bahwa dalam Pendidikan tidak hanya pada aspek teknis atau tentang pengetahuan menghitung saja. Tetapi Pendidikan juga mengajarkan Pendidikan karakter seperti adab sopan santun, integritas, kejujuran dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya. Sehingga dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki seseorang dan mengarahkannya kepada tujuan-tujuan yang diinginkan.
Pada modul 3.1 ini kita belajar tentang bagaimana mengambil Keputusan berdasarkan nilai-nilai Kebajikan sebagai pemimpin. Sebagai sorang guru atau kepala sekolah dalam pengambilan Keputusan sangatlah penting dipelajari agar dalam memutuskan suatu masalah dapat dengan bijaksana menyikapinya. Seorang pemimpin butuh prinsip untuk menentukan sikap dan mempertimbangkan nilai-nilai untuk mengambil Keputusan terhadap setiap proses pembelajaran.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Memahami kalima tersebut, bahwa Pendidikan bukan hanya tentang memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membentuk karakter etis pada manusia. Dalam konteks pembelajaran, kita sebagai guru tidak hanya mengajarkan materi Pelajaran, tetapi juga membantu murid kita membentuk karakter dan menuntun mereka untuk menjadi manusia yang utuh. Dalam modul ini, kita belajar tentang pengambilan Keputusan yang berpihak pada murid, bertanggung jawab, bersumber nilai-nilai kebajikan. Dengan demikian sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita harus memperhatikan aspek etika dan perilaku dalam pengambilan keputusan.
- Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Pratap triloka yang digaungkan oleh Ki Hajar Dewantara mengajarkan kita bahwa pengambilan Keputusan sebagai pemimpin harus menyadari dimana posisi kita sebagai seorang guru. Ing Ngarso Sung Tulodho (seorang pemimpin harus bisa memberi contoh), Ing Madya Mangun Karsa (seorang pemimpin harus mampu membangun Prakarsa), Tut Wuri Handayani (seorang pemimpin harus bisa memberikan dorongan semangat dan motivasi dari belakang). Dengan mengetahui posisi kita sebagai apa, diharapkan mampu memberikan Keputusan yang bijaksana sesuai dengan peran kita di lingkungan tertentu.
- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sangat mempengaruhi prinsip-prinsip yang kita pegang saat mengambil Keputusan. Dengan mengingat bahwa suatu saat Keputusan yang kita ambil akan dimintai pertanggungjawaban, maka nilai integritas, kejujuran dan loyalitas akan tercermin dalam setiap Keputusan yang kita ambil.
- Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Ketika mempelajari modul 3.1 ini, sangat bermanfaat sekali untuk diri saya, karena materi pengambilan Keputusan dengan nilai-nilai Kebajikan sebagai pemimpin berguna untuk kedepannya, sebagai kepala sekolah yang akan banyak memutuskan suatu Keputusan disetiap kegiatan atau kasus yang ada di sekolah. Selain ini, dengan mempelajari coaching juga membuat saya menjadi lebih paham akan pentingnya dalam menggali suatu masalah sebelum diputuskan Solusi dari apa yang terjadi. Coaching bertujuan untuk membantu individua tau kelompk dalam proses pengambilan Keputusan dengan cara yang lebih terstruktur dan reflektif. Dalam coaching, seorang coach akan membantu mengidentifikasi tujuan dari percakapan yang akan dilakukan. Menyediakan perspektif baru, mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mendorong seorang coachee melihat situasi dari berbagai sdutu pandang, sehingga maslaah terurai dan dapat menemukan Solusi atas masalahnya sendiri. Memfasilitasi refleksi, seorang coach membantu coachee mengevaluasi hasil dan proses pengambilan Keputusan tersebut. Coaching dengan alur TIRTA berkaitan dengan 9 langkah pengujian pengambilan Keputusan.
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam aspek sosial emosional sangat berpengaruh terhadap pengambilan Keputusan yang mengandung dilemma etika (benar vs benar). Dalam hal ini pemimpin akan dapat memilih antara 3 hal penting : regulasi, policy atau wisdom dalam setiap Keputusan yang diambil. Dari pengalaman kita bekerja kita pada institusi pendidikan, kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah tantangan berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.
- Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Pembahasan studi kasus yang berpusat pada moral atau etika dalam Pendidikan selalu Kembali kepada nilai-nilai etika yang dipegang oleh seorang pendidik. Dalam hal ini, pendidik didorong untuk melakukan instropeksi diri, merefleksikan nilai-nilai pribadi dan prinsip yang memandu tindakan mereka dalam mengambil Keputusan. Nilai-nilai yang dipegang ini berfungsi sebagai pedoman moral Ketika menghadapi situasi yang rumit dan secara etika. Keputusan etis seorang guru seringkali didedikasikan dlam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan kondusif bagi murid di kelas.
- Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Keputusan yang tepat akan menciptakan dan berdampak pada lngkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Dengan memastikan keadilan, membangun kepercayaan, mengingatkan kesejahteraan dan mendukung dalam keaktifan, Keputusan yang biajksana akan secara signifikan mempengaruhi kualitas lingkungan, baik ditempat kerja, sekolah maupun dalam komunitas.
- Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan dalam pengambilan Keputusan terkait dilemma etika seringkali terkait dengan paradigma yang berkembang dlam konteks tersebut. Menyadari dan mengatasi tantangan ini, memerlukan komitmen terhadap Pendidikan etika yang berkelanjutan, dialog terbuka dan kemauan untuk menyesuaikan pengambilan Keputusan untuk mengatasi perubahan paradigma sesuai keadaan sekarang ini.
- Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Keputusan yang kita ambil dalam pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap kualitas murid kita. Mereka berperan dalam membentuk lingkungan belajar yang tidak hanya mendapat pengetahuan tetapi juga menumbuhkan karakter-karakter yang ada pada diri mereka sendiri. Untuk menentukan pendekatan dalam pembelajaran terhadap potensi murid-murid yang berbeda-beda, maka diperlukan model dan metode pembelajaran yang menyesuaikan dengan keadaan kelas. Dengan menyesuaikan metode pembelajaran untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan ini, dapat memberikan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan potensi-potensi yang mereka miliki.
- Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Kemampuan seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil Keputusan akan berdampak besar pada kehidupan masa depan muridnya. Keputusan yang diambil seorang pemimpin Pendidikan, baik berkaitan dengan metode pembelajarannya atau lingkungan sekolahnya, mempunyai konsekuensi yang luas. Pilihan-[ilihan ini dapat menentukan kualitas secara keseluruhan. Selain dari cara membelajarkan muridnya, menumbuhkan rasa memiliki dan kesejahteraan social emosional juga berdampak untuk murid.
- Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir dari modul yang diambil dari pembelajaran modul ini dan hubungannya dengan modul-modul sebelumnya adalah pentingnya pendekatan yang holistic dan adaptif. Melalui berbagai diskusi, pemahaman tentang interaksi antara etika, pengambil Keputusan dan yang berpihak pada murid. Modul ini memberikan materi akan pentingnya kesadaran social dan emosional sebagai pendidik dan kemampuan untuk membuat Keputusan yang bermanfaat dan berpihak pada murid.
- Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Dilema etika adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sementara itu, bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.
Empat paradigma pengambilan keputusan
- Individu lawan kelompok (individual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
- Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Tiga prinsip pengambilan keputusan
- Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Sembilan langkah pengambilan keputusan
- Mengenali nilai yang bertentangan
- Menentukan pihak yang terlibat
- Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi
- Pengujian benar atau salah
- Pengujian paradigma benar lawan benar
- Melakukan prinsip resolusi
- Investigasi opsi trilema
- Buat keputusan
- Lihat lagi keputusan dan refleksikan.
Hal-hal di luar dugaan saya dalam mengambil Keputusan sebagai guru atau kepala sekolah harus memahami lebih dalam tentang masalah atau kasus yang sedang dihadapi. Karena dalam kasus dilemma etika terdapat dua kepentingan sama benar yang saling bertentangan.
- Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Pernah, tetapi saya tidak melakukan tahapan dengan lengkap seperti di modul 3.1 ini. Sebelumnya, dalam pengambilan Keputusan pasti akan berdiskusi dengan pihak yang bersangkutan dan pihak sekolah yang sangat membantu dalam pengambilan Keputusan. Setelah mempelajari modul ini, ternyata dalam pengambilan Keputusan melalui tahap pengujian publikasi dsb.
- Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Hal yang berdampak pada saya Ketika mempelajari modul 3.1 ini adalah menjadi lebih paham lagi terkait dengan pengambilan Keputusan oleh seorang pemimpin. Bagaimana seorang pemimpin, entah sebagai pemimpin pembelajaran atau pemimpin sekolah harus bijaksana dalam mengambil kputusan. Sehingga, dalam pengambilan Keputusan kedepannya akan berdampak positif dan memberikan lingkungan yang aman, nyaman dan kondusif untuk sekolah. Adanya peningkatan kemampuan unruk menganalisis dan mengevaluasi Keputusan dengan cara lebih kritis dan sistematis.
- Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Menurut saya modul 3.1 ini sangat penting karena memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan Keputusan yang adil, bijaksana dan bertanggung jawab baik sebagai individu atau sebagai pemimpin. Sebagai seorang individu, hal ini telah meningkatkan kesadaran etis saya dan memperkaya keterampilan pengambilan keputusan saya dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian koneksi antar materi yang saya tuliskan. Saya menyadari banyak sekali kekurangan dalam tulisan saya. Untuk itu saya masih perlu banyak masukan agar menjadi motivasi bagi saya untuk selalu belajar dan bermanfaat untuk orang lain.
Salam Guru Penggerak.
Wassalamualaikum warahmatullai wabarakatuh.
Komentar
Luar biasa Bu Utari untuk pemaparannya. Semoga selalu menginspirasi ..
Wah hebat sekali Bu. Semoga dengan koneksi materi ini makin mempertajam kita tentang materi Modul 3.1.
Penjelasan mudah dipahami. Sangat menginspirasi dan menambah wawasan khususnya yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
Wah, kereeen rek Lanjutkan
Terima kasih ustazah, memberikan inspirasi mengenai koneksi antar materi dalam alur merdeka
Luar biasanya, semoga lancar dalam pengambilan keputusan yang kaitannya dengan delima etika, sehingga kedepannya bisa membangun kepercayaan terhadap warga sekolah, meningkatkan moral dengan menciptakan keputusan yang selaras dengan nilai yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan memotivasi.
Masyaallah, sangat mudah untuk kami pahami, tulisannya singkat to the point tidak bias, mantaaap kawanku, kembangkan terus.....
Sudah sangat baik, jelas dan detail serta mudah untuk dipahami. Bisa dijadikan sebagai pedoman untuk kita.
Koneksi Antar Materi modul 3.1 Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagi pemimpin, Yang di buat bu tari sudah sangat baik dan runtut. Jelas dan mudah untuk dipahami. Semoga bisa untuk diterapkan di lembaga yang ibu pimpin.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Belajar Robotik, Daftarkan Anak Anda di SMP Islam Terpadu Iqro Nogosari
SMP Islam Terpadu Iqro Nogosari terus berinovasi untuk memberikan pendidikan terbaik kepada siswa-siswinya. Dalam menyongsong tahun pelajaran baru 2024/2025, sekolah ini memperkaya prog
Pendaftaran Guru Penggerak Angkatan 11 dibuka : Mereka yang Membawa Perubahan di Dunia Pendidikan
Pendaftaran calon guru penggerak angkatan 11 kini resmi dibuka, dan ini adalah panggilan untuk para pahlawan pendidikan yang siap mengambil langkah besar dalam meningkatkan mutu pendidi
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPIT IQRO Nogosari Tahun Pelajaran 2024/2025 Resmi Dibuka
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPIT IQRO NogosariTahun Pelajaran 2024/2025 "Harta yang paling indah bagi kedua orangtua adalah
Selamat Kepada Ananda Atas Keberhasilan dalam Menyelesaikan Hafalan Quran
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat kepada Ananda Putri Aisyah Muslimah dan Wifqoh Umina Khoir , atas keberhasilan dalam menyelesaikan Juz 30, serta Ananda Affifta
Berbagi Berkah Lebaran: SMP Islam Terpadu Iqro Nogosari Ajak Warga Berinfak untuk Berikan Kado pada Anak-Anak dan Warga Kurang Beruntung
SMP Islam Terpadu Iqro Nogosari akan mengadakan kegiatan "Berbagi Kado Lebaran Idul Fitri 1444 H" untuk membuat anak-anak dan warga yang kurang beruntung merasakan kebahagiaan di hari r
SMP Islam Terpadu Iqro Nogosari: Menyebarkan Kebaikan melalui Takjil On The Road
Assalamu'alaikum wr. wb. SMP Islam Terpadu Iqro Nogosari akan mengadakan kegiatan "Takjil On The Road" pada bulan suci Ramadhan nanti. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan
kondisi emosial seorang guru sangat berpengaruh pada proses pengambilan keputusan. Padahal keputusan ini tentu berpengaruh pada siswa-siswanya. Penting untuk menstabilkan emosi dan berpikiran jernih ketika hendak mengambil keputusan krusial. Terima kasih untuk insightnya.