Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka 2024 Dibuka: Adu Strategi Politik atau Misi Pendidikan?

Pemerintah Indonesia telah secara resmi membuka pendaftaran untuk Program KIP Kuliah Merdeka tahun 2024 mulai Senin, 12 Februari 2024. Langkah ini diambil dua hari sebelum dimulainya pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), yang akan berlangsung dari tanggal 14 hingga 28 Februari 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), menetapkan target penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2024 sebanyak 200 ribu mahasiswa.

Penerima KIP Kuliah Merdeka akan dipilih melalui berbagai jalur seleksi masuk perguruan tinggi, termasuk SNBP, Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT), jalur mandiri, serta seleksi masuk perguruan tinggi swasta, baik itu perguruan tinggi akademik maupun vokasi.

Anggaran dan Sasaran Penerima

Kemendikbudristek telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp13,9 triliun untuk Program KIP Kuliah tahun 2024. Total sasaran penerima mencapai 985.577 mahasiswa, dengan 200.000 di antaranya merupakan mahasiswa baru penerima KIP Kuliah, sementara sisanya adalah mahasiswa penerima KIP Kuliah on going dan penerima bantuan biaya pendidikan on going.

Durasi Pendaftaran dan Persyaratan

Proses pendaftaran KIP Kuliah akan berlangsung dari 12 Februari hingga 31 Oktober 2024. Durasi yang cukup panjang ini dipilih mengingat KIP Kuliah berlaku untuk semua jenis seleksi masuk perguruan tinggi, baik itu di PTN maupun di PTS.

Untuk menjadi penerima KIP Kuliah, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:

1. Prioritas Pertama: Pemilik Kartu Indonesia Pintar (KIP) Pendidikan Menengah saat berada di SMA/SMK/MA atau peserta Paket C.
2. Kriteria Ekonomi: Pendaftar yang keluarganya terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (PPKE) Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, pendaftar dari panti asuhan, atau mahasiswa dengan pendapatan kotor gabungan orang tua/wali maksimal Rp4.000.000 per bulan atau Rp750.000 per anggota keluarga. Hal ini harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan dan dilegalisasi oleh pemerintah, setidaknya tingkat desa/kelurahan.

Manfaat Penerima KIP Kuliah Merdeka

Para penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2024 akan mendapatkan manfaat berupa biaya pendidikan atau biaya kuliah yang dibayarkan langsung ke rekening perguruan tinggi, serta bantuan biaya hidup per bulan yang ditransfer langsung ke rekening mahasiswa.

Besaran bantuan biaya hidup ditetapkan berdasarkan indeks harga lokal di masing-masing wilayah perguruan tinggi, yang dibagi dalam 5 klaster dengan besaran antara Rp800.000 hingga Rp1.400.000 setiap bulannya.

Program KIP Kuliah Merdeka menawarkan kesempatan pendidikan tanpa batas bagi para mahasiswa Indonesia yang berpotensi namun terkendala oleh keterbatasan ekonomi. Dengan peluang ini, diharapkan akan tercipta aksesibilitas yang lebih luas terhadap pendidikan tinggi, sehingga setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi dan meraih mimpi mereka.